Ayo Hemat Air Wudhu Kita

Tahun 2015 ini kami mengalami musim kemarau yang panjang. Daerah Bandung tepatnya Cileunyi sudah sejak bulan April-September tidak diguyur hujan. Pemberitaan di televisi, banyak daerah yang terpaksa menggunakan air yang tidak layak untuk kegiatan sehari-hari karena air bersih sudah tidak tersedia. Alhamdulillah sebagian besar lokasi rumah teman-teman saya (di Bandung) air masih tersedia mencukupi. Walau sebagian kecil kesulitan air (sumur kering).

Suatu sore saya sholat magrib di mesjid yang  ada di Jatos (mall dekat rumah), banyak orang yang berwudhu dengan menggunakan keran air yang deras dan kerannya sudah dibuka padahal lengan baju belum disingsingkan. Jam tangan belum dibuka. Air mengucur terbuang dengan sia-sia. Muncul kekhawatiran bisa jadi banyak terjadi kejadian seperti ini, air terhambur sia-sia.

Tidak adakah kepedulian terhadap hal itu.. Kalau saya di rumah sudah membiasakan diri untuk menampung air yang dipergunakan untuk berwudhu ke dalam ember. Kebiasaan ini diajarkan oleh bapak sejak kami masih kecil. Biasanya air tampungan ini dipergunakan untuk menyiram wc ataupun untuk menyiram tanaman. Sekolah tempat saya bekerja, Sekolah Tunas Unggul Bandung bahkan sudah membuat sumur resapan untuk air bekas berwudhu anak murid kami.

Prihatinan melihat kondisi borosnya penggunaan air berwudhu, akhirnya membuat saya mengecek, berapa banyakkah Rasulullah menggunakan air untuk berwudlu?

Ternyata Rasulllah SAW sendiri berwudhu cukup dengan menggunakan air mutlak sebanyak 1 mud saja.

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ مُتَّفَقٌ عَلَيْه

Dari Anas radhiyallahuanhu, dia berkata bahwa Rasulullah SAW berwudhu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha’ hingga lima mud air. (HR. Bukhari Muslim)

Tahukah berapa banyak air sejumlah 1 mud yang digunakan oleh Rasulullah SAW itu?

Dalam kitab Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu susunan Dr. Wahbah Az-Zuhaili disebutkan bahwa bila diukur dengan ukuran zaman sekarang ini, satu mud itu setara dengan 0,688 liter atau 688 ml.

Untuk mudahnya, botol minum air mineral ukuran sedang berisi 600 mililiter air. Jika memakai ukuran tangan, 1 mud setara dengan kita menampung air dengan kedua belah telapak tangan.

Sebagai catatan, air 688 ml itu digunakan oleh Rasulullah SAW sebagai orang yang berwudhu’nya sangat sempurna, dengan menjalankan semua sunnah-sunnah dalam berwudhu.

Akhirnya saya mengadakan percobaan sederhana. Tujuannya untuk mengetahui berapa banyak sih air yang terbuang jika kita menggunakan air keran?

Jadi keran air dibuka moderat, tidak terlalu deras juga tidak terlalu kecil. Di bawah kucuran air keran saya taruh ember untuk menampung air yang jatuh. Saya berwudhu seperti biasa, membasuh masing-masing tiga kali setiap anggota wudhu. Waktu yang dibutuhkan sampai selesai (dihitung menggunakan stopwatch) sekitar 56 detik. Lalu air hasil tampungan wudhu yang ada di dalam ember saya hitung. Hasilnya 3,450 liter!

3,450 liter air wudhu yang terbuang dari keran yang terbuka
3,450 liter air wudhu yang terbuang dari keran yang terbuka

Penasaran saya coba berwudhu memakai gayung. Sama seperti sebelumnya, ember tadahan disiapkan untuk menampung air wudhu yang jatuh. Waktu yang dibutuhkan 58 detik. Hasil pengukuran air: 1,830 liter. Hemat 1,620 liter jika dibandingkan menggunakan keran.

1,830 liter bekas wudhu dengan memakai gayung
1,830 liter bekas wudhu dengan memakai gayung

Bayangkan jika saat berwudhu,  waktu yang kita gunakan untuk membuka keran lebih lama, tentu air yang terbuang menjadi lebih banyak. Dari beberapa literatur, ternyata rata-rata muslim berwudhu menghabiskan air sebanyak 6 liter. Banyak sekali ya… Untuk memudahkan mengingatnya, saya posting sebuah infographic yang isinya berapa banyak Rasulullah menggunakan air.

Jumlah Air Wudhu Rasulullah.
Jumlah Air Wudhu Rasulullah.

#ayohematairwudhu

Tinggalkan komentar