Pengalaman Mencium Hajar Aswad

Karena banyaknya perkataan-perkataan yang mengatakan mencium hajar aswad sunah sedangkan tidak menyakiti adalah wajib, rasanya mencium hajar aswad adalah sesuatu yang tidak perlu dilakukan. Apalagi kita diwanti-wanti untuk tidak usah memaksakan diri mencium hajar aswad. Tapi kita, suami dan aku sudah bertekad akan mencoba berusaha menciumnya.

Selalu saja hadits yang dikatakan adalah hadits tentang keengganan Umar untuk menciumnya. “Kalaulah aku tidak melihat rasulullah menciumnya, maka aku tidak akan menciumnya”. Padahal Rasulullah, ketika berada di dekat Ka’bah selalu mencium Hajar Aswad.

Memang paling aman, mencium Hajar Aswad jangan dilakukan ketika lagi ihrom. Dikhawatirkan kita akan terkena parfum yang biasa dioleskan ke Hajar Aswad. Jadi ciumlah di lain waktu itu.

Ketika itu, suami mengajakku untuk mencium Hajar Aswad. Kami mencobanya dari arah diagonal Hajar Aswad. Setiap sudah dekat, kita pasti terdorong lagi ke belakang ketika orang yang selesai mencium hendak mengeluarkan diri. Tidak sedikit orang yang sudah selesai mencium melemparkan badannya sehingga seperti penyanyi-penyanyi yang bergerak terlentang di atas kepala kita. Hasilnya badan sakit karena terjepit dan kakiku sakit-sakit karena terinjak. Dan tahu kah teman-teman.. Aku sangat tergoda sekali untuk menginjak balas kaki orang yang menginjakku. Istighfar, istighfar.. mohon ampun atas pikiran jahat ini. Alhamdulillah tidak sampai aku lakukan. Berjibaku skitar 20 -30 menit dengan hasil tidak berhasil mencium serta badan dan kaki yang sakit-sakit.

Setelah itu aku semrotkan air zam-zam dengan mengusap-usap dan berdoa kesembuhan terhadap Allah. Alhamdulillah tak berapa lama kemudian sakitnya hilang, hilang sama sekali. Padahal aku khawatir sakitnya akan jadi lebam.

Suatu siang setelah makan siang menuju sholat Ashar suamiku mengajakku untuk mencium Hajar Aswad kembali. Setelah paginya beliau mendapat cerita dari jamaah sehotel tapi beda travel yang pagi tadi sudah harus pulang kembali ke Indonesia. Menurut ceritanya, beliau berhasil mencium setelah mencoba mencium dari arah pintu Ka’bah. Ada pegangan pada injakan kaki askar. Sehingga kita bisa bertahan dan perpegangan. Ketika hendak sholat Dzuhur, suamiku mengantarkanku ke shaf perempuan yang bisa melihat Ka’bah. Aku duduk di pinggir jalan lalu lalang orang. Beliau penasaran untuk melihat benarkah ada injakan itu. Nah, karena sudah mau masuk sholat, kerumunan mulai sepi, suamiku akhirnya mencoba mencium dan berhasil. Beliau mengunjungiku lagi sambil bilang sudah mencium Hajar Aswad. Alhamdulillah.
image

Jadilah sebelum sholat ashar sekitar jam 2-an kami mencobanya. Kami sudah melihat di tanyangan tv betapa ramainya suasana thawaf saat itu. Tapi tak apa, kami hendak mencobanya. Setelah masuk masjid dan menuju Ka’bah aku sibuuk berdoa, Ya Allah, mudahkanlah dan lancarkanlah, aku ingin mencium Hajar Aswad. Terus, terus diulang doanya sampai kami dekat Ka’bah. Suamiku sampai bertanya, apakah aku stress, aku bilang aku sedang berdoa penuh harap.

Sengaja kami tidak membawa tentengan, setelah sebelumnya aku dilarang sama askar mendekati Hajar Aswad karena sambil membawa tas tenteng sandal. Dikhawatirkan tersangkut. Bajuku pun tidak yang panjang mengenai lantai karena sebelumnya terinjak-injak. Banyak ibu-ibu yang jilbabnya tersangkut ketika berjibaku.

Akhirnya mulailah kami memasuki kerumunan orang yang banyak itu sambil terus berdoa, ya Allah, mudahkanlah dan lancarkanlah.. Atas bantuan suamiku yang mengarahkanku, ikuti saja alirannya, ikuti orang tinggi besar di depanku. Biar dia yang jadi tamengnya. Akhirnya aku berhasil berada di depan amban Hajar Aswad yang berwarna perak itu. Ayo pegang, kata suamiku di belakangku. Segera aku ulurkan tanganku untuk memegangnya seketika setelah orang di depanku selesai menciumnya. Setelah aku berhasil memegangnya, aku menciumnya. Alhamdulillah, benar-benar lancar dan dimudahkan oleh Allah.. Dan ketika sudah selesai, aku bingung bagaimana cara keluar dari kerumunan sebanyak itu. Sekali lagi Alhamdulillah ada orang yang mendesak keluar dan aku pun terdorong keluar dari kerumuman. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang memberikan pertolongan kepada setiap hambaNya yang membutuhkanNya dan memohon kepadaNya.

Tinggalkan komentar